Di Puskesmas Sabang Tak Ada Satupun Tenaga Dokter

Foto bersama Pimpinan Medua ini bersama Ketua DPD JPKP Bangkep, bersama Kepala Tata Usaha Puskesmas Sabang, dan didampingi oleh sejumlah nakes lainnya. (ist)

Foto bersama Pimpinan Media ini, Ketua DPD JPKP Bangkep, dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Sabang, serta didampingi oleh para nakes lainnya. (ist)
Bangkeppos.com,SABANG- Animo masyarakat terhadap layanan kesehatan di Kelurahan Sabang, kecamatan Bulagi Utara, bisa dibilang masih rendah. Tingkat ketidakpercayaan terhadap para tenaga kesehatan (nakes) di wilayah itu disebabkan lantaran di Puskesmas Sabang tidak tersedia dokter satu pun disana.

Olehnya itu, Kepala Puskesmas Sabang, Kecamatan Bulagi Utara, Jhoin Ferdy Karamoy S.KM., meminta kepada pemda bangkep agar secepatnya menyiapkan tenaga dokter di Puskesmas tersebut.
“Kami butuh tenaga dokter. Karena disini sama sekali tidak ada dokter selama beberapa bulan terakhir. Dulunya dokter disini ada. Tapi sekarang sedang menyelesaikan tugas belajar di luar daerah,” ujarnya, Jumat (24/11/2023) pekan lalu, saat dihubungi Pimpinan Redaksi Bangkeppos dan Ketua DPD JPKP Bangkep, serta dibenarkan Kepala Tata Usaha, Elhud Sapitung S.KM, di ruangannya, di Puskesmas Sabang.

Apalagi, sambung Jhoin, biasanya dalam sehari pasien yang datang berobat ke puskesmas kadang bisa lebih dari 10 orang. Jadi, dengan kondisi dokter yang tidak ada di puskesmas ini, justru itu akan mempengaruhi proses rujukan bagi pasien yang berstatus rawat jalan.
“Bahkan, reputasi puskesmas dimata masyarakat boleh dibilang cukup rendah,” ungkapnya.

Menurut Jhoin, dari 14 puskesmas di Bangkep, hanya puskesmas Sabang yang tidak memiliki tenaga dokter.
“Bisa dibayangkan, tidak sedikit pasien yang mau dirujuk ke puskesmas terdekat, justru mereka menolak. Dan kami tidak bisa bikin apa-apa. Karena itu juga akan mempengaruhi rasio rujukan bagi puskesmas tujuan,” katanya.

Di sisi lain, proses kepengurusan akreditasi dipastikan akan terganjal. Jika sekiranya pemda tidak secepatnya menyiapkan tenaga dokter di puskesmas ini.
“Jangan sampai ini mempengaruhi tahapan dan proses pencapaian akreditasi ke depan. Apalagi semua puskesmas satusnya sudah BLUD,” paparnya.

Persoalan obat, lanjutnya, hampir sudah tersiasati meskipun itu masih ada kekurangan. Karena pembelanjaannya di BLUD sudah inklud di dana JKN atau kapitasi.
“Cuman masalahnya sampai saat ini kami belum bisa belanja. Karena proses pencairan keuangan pada sistim BLUD belum bisa direalisasikan. Termasuk, haknya teman-teman nakes seperti jasa pelayanan dan pembelanjaan alat kesehatan lainnya,” terangnya.

Jhoin mengungkapkan, sebenarnya proses pencairan dana BLUD saat ini sudah mulai dilakukan. Hanya saja, masih ada beberapa tahapan atau urusan teknis yang wajib dilengkapi dan disiapkan sesuai yang telah disyaratkan.
“Seperti misalnya NPWP Puskesmas,” ucapnya.

Hal mendasar dan paling penting juga adalah pembangunan gedung baru puskesmas. Sebab, kata dia, dari 14 puskesmas yang ada di Bangkep, puskesmas Sabang satu-satunya yang bangunannya masih bertahan sampai saat ini, sejak Bangkep masih satu wilayah kabupaten dengan Banggai Laut.

Menurutnya, usulan pembangunan gedung baru sudah kerap disampaikan ke pemda melalui dinas terkait. Namun, sampai sekarang ini belum ada realisasinya.
“Jadi dalam hal ini saya tentu tidak bisa paksa. Bahkan setiap tahun puskesmas selalu mengusulkan pembangunan program tersebut. Termasuk pagar puskesmas yang kondisinya saat ini sudah rubuh,” bebernya.

Olehnya itu, Kapus Jhoin berharap agar pemda Bangkep segera memikirkan segala kekurangan yang ada di puskesmas tersebut.
“Dan sekali lagi, yang paling penting adalah penyediaan tenaga dokter di puskemas sabang harus menjadi prioritas,” tandasnya. (ir)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!