Setelah Video Pemotongan BLT DD Viral Dimedsos, Ini Klarifikasi Suami Kades Sampaka
Bangkeppos.com, SALAKAN- Pasca viralnya video berdurasi 4 menit 37 detik yang menayangkan soal pemangkasan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di desa Sampaka, kecamatan Totikum, Bangkep, Selasa (9/6/2020) malam kemarin, suami Kepala Desa (Kades) Sampaka, Mas’ud Laadila, angkat bicara.
“Saya selaku suami Kades Sampaka yang rutin mengikuti salur BLT DD, tidak ada pemotongan. Karena kami sadar ini menyalahi Undang-Undang,”tulis Mas’ud, di media sosial akun WhatsApp Group desa membangun Bangkep, mengklarifikasi, Rabu (10/6/2020) dini malam.
Mas’ud menerangkan, penyaluran BLT DD desa Sampaka pada April 2020 lalu, menggunakan pinjaman dana. Pasalnya, pencairan dana BLT tahap pertama belum bisa dilakukan. Tetapi, kades berinisiatif dan ingin mempercepat proses penyalurannya ke masyarakat di desa setempat.
“Karena dananya belum cair lalu, kami masih pinjam dana untuk mempercepat 53 KK, karena dekat lebaran waktu itu. Jadi kami cari langkah pinjam uang dengan catatan di Bulan Mei dan Juni 2020 ini akan terbayar full sebesar Rp600 ribu sesuai Perkades sebagai dasar pembayaran BLT,”dalihnya.
Mas’ud merinci, total dana yang akan disiapkan dalam penyaluran BLT telah diatur melalui Peraturan Kepala Desa (Perkades) sejumlah Rp149 juta. Sedangkan, untuk tiga bulan tambahan berikutnya yang dipersiapkan lagi untuk BLT Covid-19 sebesar Rp23,950 juta.
“Jadi total semua alokasi BLT dan Covid sejumlah Rp172,950 juta. Berarti DD senilai Rp804.438 juta dibagi Rp172,950 juta dikalikan 100 persen, maka hasilnya 21,79% sudah hampir 25% sesuai batas maksimal,”rincinya.
Mantan Kades Sampaka ini mengelak dengan isi pernyataan yang ada dalam tayangan video itu. Dia menegaskan, tidak ada pemotongan BLT di Desa Sampaka.
Dia juga meminta pihak media massa dalam hal meliput berita, agar terlebih dahulu menghubungi relawan Satgas Covid-19 di desa atau Kades Sampaka, dengan maksud menghindari pemberitaan sepihak. Bangkep Pos sendiri justru telah melakukan hal itu.
Sebelum tayangan video pernyataan seorang warga itu muncul dan menjadi viral di media sosial, pimpinan awak media ini juga sudah menghubungi nomor telepon Mas’ud di (082123229XXX), namun tidak tersambung atau sedang tidak aktif.
Sebelumnya diberitakan, pemotongan dana BLT di desa Sampaka terungkap, berkaitan dengan munculnya pernyataan lugas dari seorang warga setempat yang belakangan diketahui bernama Mila.
Dalam video itu, Mila mengaku hanya menerima dana BLT Rp300 ribu dari pemdes setempat. Padahal, apapun alasannya, setiap KK wajib menerima sebesar Rp600 ribu. Dari situ, unggahan video itu lantas tersebar dan menjadi viral di Media Sosial Facebook dan WhatsApp Group.
Tapi intinya, sebagai bahan masukan ke depan, bahwa yang paling penting adalah Mas’ud diminta jangan terlalu berlebihan mencampuri urusan di internal pemerintahan desa. Baik dari sisi administrasi, keuangan dan lain-lain
Sekalipun, kepala desa saat ini adalah isterinya sendiri. (ir)