Ledakan di Lobuton Sore Kemarin Belum Bisa Dipastikan Bom
Menurut penuturan Kapolsek Totikum, Rudi SH, tim Inafis Polres Bangkep masih terus menyelidikinya.
“Kami belum bisa pastikan; apakah itu bom atau bukan. Sebab jangan sampai saya bilang itu bom, tapi ternyata itu petasan biasa. Begitu pun sebaliknya,” ujar mantan Kanit Reskrim Polres Bangkep itu, saat dihubungi Bangkep Pos, tadi malam, rabu (1/7/2020).
Rudi mengungkapkan, lokasi ledakan terjadi diatas bukit di dalam semak-semak. Ketiga korban berinisial NH (15), RF (9) dan NW (13) adalah masih merupakan anak dibawah umur.
“Dan masyarakat juga disana tidak ada yang terbuka ingin memberikan keterangan, sehingga kami juga tidak bisa menerka-nerka,”katanya.
“Sekali lagi, kita belum bisa memastikan bahwa itu bom. Tapi tim inavis Polres Bangkep sudah turun. Dan silakan nanti bisa dikoordinasikan kejelasannya di Polres, apakah itu benar benar bom atau petasan,”sambung Rudi.
Sementara di waktu yang sama, Camat Totikum Selatan, Apriyanto Pamolango, mengaku hanya mendengar informasi ledakan saat dirinya sedang dalam perjalanan dari Kalumbatan menuju Ibukota Salakan.
“Saya tahu informasi itu saat sedang dalam perjalanan,”kata Phido-sapaan akrab Camat Tosel ini.
Menurut Phido, ketiga korban tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan Puskesmas Totikum. Bahkan, ketiga korban dari salah satu diantara mereka putus jari tangan.
Kapolres Bangkep AKBP Reja A. Simanjuntak S.IK, SH., MH, saat dikonfirmasi tadi malam Rabu (1/7/2020), membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, tadi malam tim Inafis Polres Bangkep masih di TKP untuk melakukan penyelidikan. Seperti dikutip dari hasil konfirmasi SultimNews.Id.
Dugaan sementara ketiga anak tersebut meracik korek api yang dihaluskan dalam botol dan terbakar hingga akhirnya meledak di tangan. “Ketiganya mengalami luka dan sedang dalam perawatan,” ungkap Kapolres.
Atas peristiwa ini, Kapolres mengimbau masyarakat jangan lagi menggunakan bom ikan. “Jangan lagi menggunakan bagitu, karena berbahaya untuk anak-anak dan merusak lingkungan dan biota laut,” pungkasnya. (ir)