18 Februari 2025

Heboh! Jenazah Pasien RSUD Trikora Salakan Ditangani Sesuai Prosedur Covid-19, Keluarga Keberatan dan Bawa Pulang ke Rumah

HASIL RAPID TES: Salah satu bukti hasil rapid tes almarhum Kusno di Puskesmas Saleati, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, sebelum dirujuk ke RSUD Trikora Salakan. (Foto:ist)
Bangkeppos.com, SALAKAN-Kematian almarhum Kusno Duhing, (48), warga desa Liang Bajo, Jumat (7/11/2020) lalu di RSUD Trikora Salakan yang sempat heboh karena dituding terkonfirmasi virus corona (covid-19) menjadi sisi lain dibalik profesionalismenya para tenaga medis di RSUD setempat.

Keluarga beserta isteri tercinta almarhum mengaku ada kejanggalan atas penanganan oleh tenaga medis terhadap jenazah almarhum Kusno layaknya sesuai prosedur penanganan covid-19. Sebab jenazah almarhum ketika itu sudah dimasukkan ke dalam peti. Namun begitu sampai di Liang, jenazah almarhum kemudian dikeluarkan kembali dari dalam peti berisi bekas popok tersebut.

Tak hanya itu, bahkan menurut isteri almarhum Kusno, Suparni D. Karimung, bahwa Ketua DPRD Bangkep Rusdin Sinaling bersama anggota Polsek Liang sempat menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah Trikora Salakan. Dan meminta agar jenazah almarhum tidak diperlakukan sesuai dengan prosedur penanganan covid-19.

Hal itu kata Suparni, bukan tidak beralasan. Pertama, hasil rapid tes almarhum Kusno non reaktif. Kedua, juga belum ada hasil pemeriksaan laboratorium covid-19 di Palu.

Sebelum suaminya meninggal, Suparni sempat membawanya ke Puskesmas Saleati, Kecamatan Liang. Dan setelah dilakukan rapid tes untuk pengambilan sampel darah, hasilnya non reaktif alias negatif.
“Hasil rapid tes di Puskesmas Saleati Non reaktif. Begitu sampai di rumah sakit Salakan di lakukan rapid tes ulang.Tapi hasilnya tidak diperlihatkan ke saya,”ujar Suparni, Minggu (9/11/2020) kepada Bangkeppos saat dihubungi.

Almarhum diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah di masa pandemi covid-19 ini. Penyakit yang diderita almarhum menurut sang isterinya memang sudah lama dan menahun jauh sebelum corona.
“Ya. Sering batuk-batuk dan kadang kadang keluar darah. Itu sudah lama penyakitnya,”ucap Suparni, terisak, saat menceritakan kronologis penyakit yang diderita almarhum suami tercintanya itu.

Saat Kusno terbaring sakit, sang isteri langsung memeriksakan suaminya ke Puskesmas setempat. Dan disana sebelum dirujuk ke RSUD Trikora Salakan, almarhum di rapid tes. Dan hasilnya sekali lagi non reaktif.

Terpisah, Kepala Puskesmas Saleati, kecamatan Liang, Wiro menjelaskan, hasil rapid tes almarhum reaktif.
“Ya. Hasilnya reaktif, “singkat Wiro.

Meski begitu, Wiro mengaku tak mau berspekulasi lebih jauh, apalagi dengan memastikan apakah almarhum saat itu terkonfirmasi positif covid-19 atau bukan. Sebab kata Wiro, itu masih menunggu hasil uji laboratorium yang dikirim ke Palu.
“Dan yang bisa menentukan pasien positif covid-19 itu adalah dokter yang menangani si pasien tersebut,”tutupnya.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, pasca almarhum Kusno dinyatakan meninggal karena terkonfirmasi virus corona, aktivitas pelayanan di Puskesmas Saleati pun saat ini ditutup.
“Iya, untuk sementara ini, sehari dua ini kita tutup aktivitas pelayanan. Tapi itu bukan lantaran kematian almarhum. Tetapi memang ada beberapa tenaga kesehatan disini (Puskesmas Saleati, red) yang sudah diambil sampel darahnya. Jadi sambil kita menunggu hasil swabnya. Karena takut dan khawatir jangan sampai semakin lebih banyak lagi penularannya,”terangnya.

Sekadar diketahui, pernyataan Wiro dengan fakta yang terjadi dengan hasil rapid tes justru bertentangan. Sebab, hasil rapid tes almarhum non reaktif.
Hal inilah yang membuat pihak keluarga almarhum merasa terpukul, apalagi dengan jenazah almarhum yang diperlakukan seperti jenazah pasien covid-19.

Bangkeppos hingga kini masih terus menelusuri hasil uji laboratorium di Palu untuk almarhum Kusno. Termasuk, tengah berupaya menghubungi dokter yang menangani almarhum di rumah Sakit untuk kepentingan konfirmasi. Namun belum juga tersambung. Hal ini penting untuk memastikan apakah almarhum benar-benar meninggal lantaran covid-19 atau bukan. (ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!