Pokja ULP Bangkep Diduga Lakukan Rekayasa terhadap Hasil Evaluasi Pemenangan Paket Air Bersih di Desa Landonan Bebeau

Bangkeppos.com, SALAKAN- Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Kabupaten Bangkep diduga melakukan penyimpangan dan rekayasa terkait hasil evaluasi pemenangan paket air bersih di desa Landonan Bebeau, Kecamatan Buko Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah.
CV Memory Delapan Tujuh Jaya, selaku peserta tender melayangkan sanggahan terhadap Pokja ULP Bangkep, pada Kamis (3/7/2025).
Tim Administrasi dan Ahli Teknik CV. Memory Delapan Tujuh Jaya, Andi Murphin BE, mengaku dirugikan oleh pihak Pokja ULP Bangkep terkait proses dan hasil evaluasi pemenangan lelang pada paket proyek tersebut.
Ia menilai, tim Pokja ULP telah melakukan penyalahgunaan wewenang.
“Buktinya, Pokja Pemilihan ULP hanya melakukan klarifikasi dengan peserta atau pihak lain yang berwenang,” paparnya.
Selain itu, Andi juga menduga, tim Pokja ULP melakukan penyimpangan prosedur dan menyalahi ketentuan dalam Pasal 81 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang dokumen pengadaan barang dan jasa.
“Dengan adanya rekayasa itu, mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat,” ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun media ini, pihak perusahaan pemenang paket air bersih Landonan Bebeau, CV. Karya Muda Mandiri, diduga tidak mendapatkan dukungan dari PT Bakrie Pipe Industries dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia, selaku pabrik yang memproduksi Pipa Galvanis.
Namun, menurut Andi, Pokja ULP Bangkep tetap saja berupaya memenangkan CV Karya Muda Mandiri.
“Hal ini sudah jelas melanggar Pakta Integritas. Dan mengindikasikan pelanggaran evaluasi dan penyalahgunaan wewenang sebagaimana diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia,” ungkapnya.
Olehnya itu, Andi berjanji akan melakukan somasi hukum dan pengaduan kepada pihak berwajib, jika proses evaluasi dan penetapan pemenang tender tidak dianulir kembali.
Sementara itu, tim Pokja ULP Bangkep, Sunarto, dikonfirmasi Bangkeppos belum memberikan penjelasan hingga berita ini dirilis. Pria yang akrab disapa Nato ini juga, enggan menemui wartawan media ini saat didatangi di kediamannya tadi siang. (ir)