Kapolres Imbau Warga Jaga Kondusifitas di Wilayah Banggai Kepulauan

Bangkeppos.com, SALAKAN- Menyikapi aksi unjuk rasa di sejumlah kota di Indonesia, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banggai Kepulauan (Bangkep) AKBP, Ronaldus Karurukan S.I.K, SH., MH., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban (kamtibmas) agar tetap aman, damai, dan kondusif.
Menurutnya, menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak bagi setiap warga negara. Namun, hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berkaitan dengan soal Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
“Silakan menyampaikan aspirasi, dan itu tidak dilarang. Tapi jangan sampai anarkis, apalagi sampai merusak fasilitas umum yang dibangun dari uang rakyat. Dan pada akhirnya ketika fasilitas itu ingin diperbaiki, justru itu menggunakan uang rakyat,” ujar Kapolres, Kamis (4/9/2025) di ruangannya, kepada sejumlah wartawan.
Kapolres juga mengimbau agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Masyarakat tetap waspada agar tidak terpengaruh oleh oknum yang sengaja ingin menciptakan kericuhan,” pesannya.
Atas hal tersebut, Kapolres bersama sejumlah unsur forkopimda Bangkep menggelar pertemuan bersama di ruang kerja Ketua DPRD Bangkep, pada Selasa (2/9/2025) kemarin.
Pertemuan itu dilakukan untuk merumuskan maklumat dan pernyataan sikap. Yakni, untuk merespons kondisi terkini di Indonesia, yang berkaitan dengan tragedi demonstrasi.
Sedikitnya, pertemuan itu merumuskan sejumlah poin maklumat dan pernyataan sikap, yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah kabupaten Banggai kepulauan.
“Polres Bangkep bersama seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, alim ulama, guru, petani, nelayan, hingga buruh, mari kita sama-sama menjaga suasana tetap damai dan kondusif. Jangan sampai kedamaian di Banggai kepulauan rusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya.
Kapolres juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu mengingatkan keluarga dan kerabat agar bijak dalam menyampaikan aspirasi.
“Serta tidak mudah terprovokasi oleh isu atau ajakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. (ir)