Penyaluran BLT di Bakalinga Kembali Disorot
Bangkeppos.com, SALAKAN- Sejumlah perwakilan masyarakat desa Bakalinga, Kecamatan Bulagi Utara, Bangkep, mendatangi DPRD Bangkep, Senin (8/6/2020) siang tadi. Mereka yakni, Sarun, Mimbal dan Aco.
Ketiganya mengaku, diabaikan dan diperlakukan tidak adil oleh kebijakan pemerintah desa setempat, dalam hal penyaluran bantuan di desa. Itu penyebabnya, hanya karena dendam politik di internal desa saat momen suksesi pilkades tahun lalu.
“Jadi sekarang kalau setiap ada bantuan yang mau dibagi ke masyarakat, selalu digiringnya ke situ (ranah politik,red),”culasnya.
Tak hanya itu, mereka juga menyorot soal transparansi data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD).
“Memang dari hasil musyawarah desa tercatat penerima BLT ada 135 KK. Dan jumlah itu sudah final sesuai kesepakatan. Namun, faktanya yang disalurkan baru 115 KK. Lalu, sisanya dikemanakan?,”tanyanya, heran, saat memaparkan beragam persoalan yang terjadi di pemerintahan desa Bakalinga, di Sekretariat DPD JPKP Bangkep, usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi 1 DPRD Bangkep.
Senada dengan itu, Mimbal juga turut merasakan hal yang sama. Menurut dia, transparansi pengelolaan Anggaran Dana Desa di Bakalinga masih jauh dari apa yang diharapkan masyarakat setempat.
“Data penerima BLT saja tidak pernah dipajang di kantor desa,”bebernya.
Padahal, cerita dia, ada warga masyarakat penerima disana yang kehidupannya sangat layak, dan puhya pekerjaan, tapi justru diprioritaskan pemerintah desa sebagai penerima dana BLT.
“Bayangkan, ada salah satu warga yang tinggal di Dusun 2, dia juga sudah pernah terima bantuan PKH dan bantuan mesin katinting dari desa, tapi masih juga dapat dana BLT. Bahkan, ada warga yang tinggal satu rumah 2 KK malah dikase BLT, dan itu adalah orangnya kades,” tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Bakalinga yang dikonfirmasi Bangkep Pos, Senin (8/6/2020) dini malam, belum memberi penjelasan. Begitu juga dengan Bendahara Desa Bakalinga yang coba ditelepon berkali-kali, namun belum merespon. (ir)