Pewarta: Antara Senja dan Kopi

0

KOPI DAN SENJA: Menggantang asap, menembus impian. Pewarta dalam sebuah kesolidan. Ayo, kita pupuk kebersamaan dan keakraban ini sampai tak terhitung waktu. (Dok.bangkeppos)
DI DALAM kopi selalu ada unsur pahit dan manis. Pun dalam hidup, selalu ada pahit manis yang akan menjadi sebuah kesempurnaan rasa. Kita tidak akan pernah tahu betapa manisnya hidup ketika kita tidak pernah merasakan pahit, begitu pula sebaliknya.

“Hidup itu seperti kopi, akan terasa pahit bila kita tidak tahu cara menikmatinya.”

Kopi dan senja adalah kombinasi yang tidak dapat dipisahkan. Senja selalu membimbing keceriaan dalam setiap aroma kopi yang dihirup. Aroma kopi selalu membuat jantung kita berdebar lebih semarak, seakan terkumpul lagi kekuatan untuk menghadapi hari ini, esok dan seterusnya.

Jujur, saya hanya tidak ingin kopi itu mendingin sendirinya dengan tergesa. Seperti senja yang terburu-buru menuju petang.

Gelas kopi itu pun tak pernah protes ketika kami mengajaknya berdialog tentang hidup, tentang rindu, tentang cinta, pula tentang mimpi-mimpi dan kehangatan masa yang akan datang, supaya senja seakan lama mampu menikmati dengan sempurna.

Terkadang kami menganggap bahwa ketakutan terbesar dalam hidup adalah tidak bisa mengendalikan ego dalam diri. Kami takut ketika sulit membedakan antara ambisi dan obsesi. Tapi kami percaya bahwa setiap apa yang kami pilih dan kami jalani adalah indah pada tanggungjawab kami.

Kami terus melangkah, menapaki jalur yang kami yakini baik. Bertahan dengan segala keterbatasan.

“Hidup adalah milik mereka yang terus berjuang dan tak pernah kenal lelah ataupun menyerah.”

Ya, kami sangat memercayai itu. Dan akan selalu berusaha menikmati setiap alur hidup yang Tuhan skenariokan.

Setiap orang berhak untuk berbahagia. Dan menurut kami kebahagiaan itu kita sendiri yang menciptakan. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bisa merasakan kebahagiaan. Bahagia, sesederhana itu; tergantung pemikiran kita.

Ya, saya bahagia dengan segala yang ada dalam kehidupan saya saat ini. Memiliki keluarga, sahabat dan orang-orang terdekat yang sangat saya cintai dan banggakan. Mereka adalah bagian terpenting dalam perjalanan hidup saya.

Saya bersyukur atas warna berbeda yang Tuhan berikan lewat duniaku saat ini. Tidak ada yang lebih berharga selain mereka, ya, mereka adalah kekuatan sekaligus semangatku. PEWARTA BANGKEP. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!