Risal Arwie Tegaskan Tak Ada “Conflict of Interest” dengan Bupati Rais D. Adam
Bangkeppos.com, SALAKAN- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkep Moh. Risal Arwie S.PdI menegaskan, jika dirinya sama sekali tak memiliki conflict of interest (konflik kepentingan) dengan Bupati Bangkep Rais D.Adam, sebagai sesama mitra lembaga dalam sistim penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Baik secara pribadi maupun secara lembaga, saya sama sekali tidak punya konflik of interest dengan pak Bupati maupun dengan Pak Sekda. Jika perlu saya cium tangan,”ucapnya, dalam video live streaming di media sosial facebook, Senin (28/6/2021) siang tadi.
Sejumlah kritikan pedas yang disampaikan Risal itu, sejatinya lebih mengarah pada soal pemaknaan dan pengejawantahan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014, sesuai pola kemitraan sejajar yang terbangun antar sesama unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Sayangnya, mantan Ketua DPRD Bangkep itu acapkali difitnah sebagai sosok penghalang realisasi program pihak eksekutif. Salah satu tudingan yang paling menonjol saat ini yakni, soal keterlambatan APBD tahun 2021, yang berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat di Bangkep.
“Padahal murni itu adalah kesalahan awal pihak eksekutif, saat mengajukan draft dokumen Rancangan APBD. Tapi bagi saya, itu tidak masalah,”timpalnya.
Meski demikian, Ketua DPD II Partai Golkar Bangkep ini mengaku, jika selama ini dirinya hanya bisa berpura pura diam dan menunduk menyikapi tuduhan dimaksud.
“Dan saya tegaskan, saya tak akan pernah mau berdamai sedikitpun. Ini bukan karena saya menaruh dendam dengan siapapun. Tapi karena ini kita bicara soal tanggungjawab kita sebagai pemerintah di lembaga DPRD,”tegasnya.
“Nanti tunggu saja moment paripurna. Dan saya pasti akan hadir dipertemuan resmi itu, agar kita saling menguji pengetahuan secara objektivitas terkait tata kelola pemerintahan khusunya di pengelolaan keuangan daerah,”sambungnya.
Selama ini, lanjut Risal lagi, banyak persoalan daerah yang belum tuntas disikapi secara serius oleh pihak eksekutif, dalam hal ini Bupati Bangkep Rais D.Adam sehingga menyebabkan terjadinya pembiasan persoalan. Terutama, di soal aspek pengelolaan keuangan daerah.
“Nah, soal soal seperti itu kemudian di desain dengan menggunakan logika inteligen, bahkan itu yang sering dipake oleh negara,”jelasnya.
Kontra inteligen itu, kata Risal, sengaja dicipta pemerintah sebagai salah satu bentuk pemutasian isu.
“Padahal masalah kerugian keuangan daerah, justru tidak pernah disikapi serius. Bahwa ada disclaimer dari hasil pemeriksaan BPK. Nah, semestinya itu yang perlu dipertanyakan; ada apa dengan predikat disclaimer itu,”urainya.
Risal juga mengingatkan, Bupati jangan membungkam dan mengkriminalisasi orang yang ingin membongkar aib daerah, dengan tujuan penyelamatan nasib daerah banggai kepulauan.
“Tapi bagi saya pribadi, saya tidak pernah takut sama sekali. Jadi, jangan saya ditakut-takuti dengan hal hal yang begituan. Ujung pistol sekalipun diletakan di kepala saya, saya tidak akan takut sedikitpun. Karena saya juga punya tuhan,”tandasnya, seraya mengangkat telunjuk diatas kepalanya, sebagai isyarat sebuah bentuk perlawanan. (ir)