27 Maret 2025

Siapa Dalang Utama Dibalik Penangkapan Wakil Ketua II DPRD Bangkep ?

Pimpinan Redaksi Bangkeppos, Irfan Majirung.

Oleh: IRFAN MAJIRUNG, Bangkeppos

TEKA-teki soal dalang utama dibalik penangkapan Wakil Ketua II DPRD Bangkep, EW, kini mulai terjawab. Serangkaian kejanggalan penangkapan itu, kian memantik perhatian publik. Bahkan, ada yang menyebut, jika situasi itu sengaja disetting untuk melenyapkan karier politik EW.

Kecurigaan itu bermula dari kronologis penangkapan EW bersama ketiga temannya di sebuah home stay Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan, Minggu (14/11/2021). Bahwa seolah-olah dalam benak publik masih terbangun sesuatu yang agak “rancu” dari rangkaian kejadian itu.

Bahkan, desain politik yang coba dimainkan oleh rival EW untuk meruntuhkan karier politiknya, juga sudah terbaca. Artinya, kesenjangan jabatan politik menjadi kata kunci atas kemungkinan pemicu lahirnya persoalan di internal lembaga.

EW notabenenya diketahui adalah unsur pimpinan lembaga di DPRD Bangkep. Dengan jabatan sebagai Wakil Ketua II. Sedangkan, di DPC PDIP Bangkep, EW menjabat posisi strategis sebagai Sekretaris Partai.

Mengacu pada hal itu, potensi akan munculnya conflict of interest sesama internal fraksi maupun anggota DPRD, itu juga bukan sesuatu hal yang mustahil terjadi.

Jika begitu, lantas siapa dalang dibalik penangkapan EW. Dari situ, konstruksi berfikir publik soal adanya unsur rekayasa atas kejadian itu makin jelas.
Sayangnya, informasi berharga ini masih memerlukan investigasi yang lebih mendalam.

Dilihat sepintas, EW secara kelembagaan tentu diperhadapkan dengan kondisi dan tanggungjawab yang serba dilematis. Yakni, menjaga marwah lembaga yang dinaunginya.

Dari sisi kepartaian, eksistensi EW sebagai anggota legislatif Bangkep cenderung mempengaruhi marwah partai yang mengusungnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan, partai pun sudah menyiapkan langkah lanjutan secara internal. Entahlah. Seperti apa nanti model sanksi yang akan diberikan partai bagi para kadernya yang terjerat kasus hukum.

Begitu pula, dari sisi kelembagaan, elektabilitas EW dimata publik dikuatirkan bakal ikut melemah. Terutama, dibarisan kelompok konstituennya di dapil dua.

Lantas, apakah EW hanya diam dan ikut terbawa arus menyikapi imbas dari skenario politik sang rivalnya?
Orang dekat EW sendiri telah mengisyaratkan hal itu. Kabarnya, mereka kini tengah mempersiapkan sejumlah upaya serius, sebagai solusi pascamenghadapi ujian masalah tersebut.

Orang terdekatnya EW juga meyakini, jika peristiwa penangkapan itu hanyalah skenario politik terselubung dari sang rival. Sayangnya, mereka justru belum berani secara fulgar membeber dalang utama dibalik penggerebekan itu. Padahal, mereka sendiri mengaku sudah mengetahuinya.

EW yang pernah dihubungi media ini, mengaku pasrah dengan kejadian itu. Ia tetap optimistik dan tampak tegar. Darah juang dijiwanya masih terus mengalir.

Sejumlah rekan kerja EW di DPRD Bangkep turut menyatakan dukungan moril. Terlepas, persoalan itu tidak ada kaitannya dengan kinerja di lembaga DPRD. Tetapi, imbas dari sanksi sosialnya, tetap tak bisa dinafikan.

Yang pasti, EW ditangkap bukan status sebagai seorang koruptor, bukan sebagai pencuri aset daerah dan pembobol APBD Bangkep atau pelaku kejahatan terorisme.

Namun, penangkapan EW diketahui hanya bagian dari settingan dan skenario politik rivalnya di tengah-tengah elektabilitasnya yang semakin melejit. (*)

Baca juga :Ini Penuturan EW Setelah Digerebek Polisi di Meja Judi

error: Content is protected !!