15 Februari 2025

Terbongkar, Silpa 2021 Rp 91 Miliar, Bikham Masso: Angka itu Selama Ini hanya Ditutup-tutupi

PARIPURNA LKPJ : Rapat Paripurna tentang Laporan Panitia Khusus tentang LKPJ tahun 2021 dan Penyampaian dua Ranperda. (ist)
Bangkeppos. com, SALAKAN- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada LKPJ Bupati tahun 2021, tercatat sebesar Rp 91 Milar. Hal itu menjadi sorotan oleh sejumlah wakil rakyat Bangkep saat Rapat Paripurna tentang Laporan Panitia Khusus tentang LKPJ tahun 2021 dan Penyampaian Keterangan Bupati atas: Raperda tentang Pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2021, Raperda tentang RTRW tahun 2022-2024, dan Rancangan KUA dan Rancangan PPAS tahun 2023, Kamis (28/7) kemarin.

Ketua Fraksi Golkar Bintang Persatuan, Irwanto T. Bua menyebut, jika Pemda Bangkep tidak mampu dalam melakukan penyerapan anggaran yang baik untuk melaksanakan program pembangunan di tahun 2021.
“Itu artinya bahwa Pemda gagal dalam pencapaian target, sehingga turut berdampak terhadap penyerapan anggaran,” tuturnya.

Karena itu, politikus Golkar Bangkep ini menyatakan, capaian dari seluruh program yang tertuang dalam visi-misi Bupati masih berada di level standar.
“Makanya itu perlu dievaluasi lagi, untuk perbaikan ke depan,” tukas Iwan Bua-sapaan akarabnya.

Selain Iwan Bua, Bikham B. Masso selaku Ketua Komisi III DPRD, pun ikut berkomentar. Bikham mempertanyakan besaran Silpa yang hampir mencapai Rp 100 Miliar. Sementara, posisi anggaran daerah terbilang cukup minim.
“Silpa kita sebesar Rp 91 Miliar, ada apa ini,” sorot Bima, terutama kepada Bupati dan TAPD.

Atas dasar itu, Bikham seolah meragukan kemampuan manajerial program dari pihak eksekutif, terutama dalam hal mengeksekusi setiap kebijakan pembangunan.
“Berarti itu membuktikan bahwa pemerintah daerah tidak transparan dalam pengelolaan anggaran daerah,” tegasnya.

Kekonyolan itu menurut Bikham, tidak boleh lagi terjadi. Apalagi, angka Rp91 miliar bukan angka yang minim. Belum lagi, jika kita bicara soal situasional daerah yang memang sangat membutuhkan anggaran besar dalam merespon setiap kebutuhan rakyat.
“Kita punya angka Silpa cukup besar. Tetapi nilainya itu justru ditutup-tutupi. Makanya pimpinan, tolong kembalikan kepada komisi, supaya itu dibahas bersama mitra, supaya kita tidak kecolongan,” tandasnya. (ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!