Februari 2023, ART Turun Reses di 3 Kabupaten Banggai Bersaudara
Agenda kunjungan kerja politikus asal Sulteng itu, juga rencananya akan dirangkaikan dengan kegiatan jalan sehat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Koordinator Umum Relawan ART 3 Banggai bersaudara, Muh. Risal Arwi, yang juga adalah pentolan aktivis Prodem Sulteng.
“Ini adalah bentuk konsolidasi kita untuk sebuah transformasi politik independen di 3 banggai dalam sebuah dinamika politik nasional. Dan itu akan kami maksimalkan, agar dapat terlihat secara kualitatif makna dibalik jabatan dalam lembaga tinggi negara sekelas DPD-RI,” terangnya, kepada media ini, Jumat (6/1/2023).
Risal menegaskan, ART harus menjadi tokoh politik alternatif dalam menjawab kondisi krisis figur dari Parpol. Dan sisi lainnya, lanjut dia adalah, diperhadapkan dengan uzurnya para tokoh politik sulteng saat ini.
Risal yang juga Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Bangkep itu, mengaku dan berjanji akan secara terbuka menggalang kekuatan rakyat secara independen, untuk tidak terjebak pada daulat feodalisme, yang kecenderungannya seperti struktur raja-raja dalam mewariskan tahta turun-temurun.
“Ini sangat jauh dari kaidah demokratisasi saat ini,” tuturnya.
Menurut Risal, DPD-RI itu pengemban amanah. Bukan sekadar jabatan gagah-gagahan dengan kemampuan berbisik-bisik, terlebih dengan metode mengandalkan babe.
“Jadi itu harus segera diperangi. Dan tak boleh gaya politik model seperti itu dijadikan sandaran untuk sebuah pemaknaan kongkret bernegara,” jelasnya.
Gaya atau model politik demikian, lanjut dia, harus clear, setelah daulat bangsa dari struktur para raja-raja itu menyerahkan kedaulatannya.
“Sehingga konsepsi tata negara kita menjadi konsepsi NKRI. Bukan daulat para raja-raja yang cenderung manipulatif, dan terkesan memberangus kaderisasi yang harusnya menjadi dominan,” sentilnya.
Risal mengatakan, ART adalah seorang tokoh muda yang menjadi primadona, serta dapat membangun optimisme politik kita semua.
“Beliau (ART) bukan siapa-siapa. Beliau dari anak seorang guru ngaji yang kini bisa menjadi pengemban amanah di DPD-RI,” ungkapnya.
Olehnya itu, mantan Ketua DPRD Bangkep ini mengajak kepada seluruh masyarakat dalam struktur “kebanggaian”, untuk bersama mendinamisasi politik sulteng bersama kaum muda progresif, dengan ikhtiar polit-nilai yang positif, dan menciptakan nilai kritis dan dinamis.
Sehingga, sambung dia, platform demokrasi di negeri babasal ini, tidak menjadi “kavlingan” bagi kelompok tertentu.
“Lalu, seolah-olah mengharuskan memilih kelompok dengan segala macam cerita dan kisah yang hanya layak sejajar dengan karangan fiksi,” tandasnya. (ir)