26 Maret 2025

Bawaslu Bangkep Buka Ruang bagi Seluruh Ormas Awasi Pemilu 2024

BAGALAL PEMILU: Bawaslu Kabupaten Bangkep menggelar “Bagalal Pemilu” siaga pengawasan 1 tahun menuju pemilu serentak 2024, pada Selasa (14/2/2023), di Kantor Bawaslu Bangkep. (Foto: Irfan Majirung/Bangkeppos)
Bangkeppos.com, SALAKAN- Menghadapi pemilu dan pemilihan 2024 mendatang, Bawaslu Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) membuka ruang bagi seluruh organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang ada di wilayah kabupaten bangkep, bersama-sama mengawasi jalannya demokrasi.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bangkep, Supriatmo Lumuan, dalam sambutannya mengajak kepada para ormas untuk berpartisipasi aktif, mengawal dan mengawasi bersama potensi terjadinya kecurangan dalam proses pemilu 2024.
“Keinginan kami dari Bawaslu adalah ingin memberikan peluang kepada semua ormas untuk terlibat secara aktif dalam melakukan pengawasan,” imbuhnya, pada kegiatan “Bagalal Pemilu” siaga pengawasan 1 tahun menuju pemilu serentak 2024, Selasa (14/2/2023) di Kantor Bawaslu Bangkep.

Secara kuantitatif, Bawaslu diakuinya, memang sedikit kewalahan dalam mengawasi 91.000 daftar pemilih tetap (DPT) sekarang di Bangkep berdasarkan hasil rilis dari KPU Bangkep. Sehingga, pihaknya berharap dan membutuhkan tangan-tangan lain dalam mengontrol dan mengawasi proses pemilu ke depan.
“Tentu tanggungjawab secara institusi ada di Bawaslu. Tetapi, kami juga membutuhkan masukan dan saran dari teman-teman ormas sebagai nutrisi pemikiran kami menuju proses pemilu yang lebih baik,” ujarnya.

Supriatmo menambahkan, untuk memperbaiki daerah ini tentu dibutuhkan sosok pemimpin yang adil dan berkualitas, yang lahir dari rahim proses politik yang baik.

Sementara, Anggota Komisioner Bawaslu Provinsi Sulteng, menyatakan, dalam sejarah demokrasi di Bangkep, belum pernah ada satupun calon Bupati dan Wakil Bupati incumbent yang berhasil memenangi dua periode.
“Nah, saya menangkap pesan bahwa bisa jadi mereka gagal dan tidak terpilih kembali, diakibatkan karena rakyat menghukum mereka karena dianggap tidak berhasil,” terangnya.

Fenomena itu, lanjut dia, menandakan bahwa masyarakat Bangkep sudah sangat kritis. Sebab mampu menilai mana calon pemimpin yang layak dan tidak layak untuk diteruskan ke periode selanjutnya.
“Itu artinya, kita bisa definisikan bahwa pemilu itu adalah bentuk dari pengejawantahan kedaulatan rakyat. Jadi, rakyatlah yang punya kebebasan dan keputusan menentukan calon pemimpin terbaiknya sendiri,” paparnya.

Dia juga mengapresiasi kehadiran sejumlah ormas dan relawan yang secara tidak langsung ikut terlibat mengawal proses politik dan demokrasi di daerah ini.

Salah satunya, kata dia, termasuk ormas Kawal Bangkep, yang secara voluntir dan konsisten bekerja, menjaga demokrasi di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Diakhir sambutannya, dia berharap penyelenggaraan proses pemilu ke depan bisa berjalan sukses, aman dan damai.
“Sebab pemilu adalah konflik yang dilembagakan. Sehingga jangan sampai konflik itu, justru kemudian berubah menjadi sebuah bentuk kekerasan fisik,” tutup eks Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) sejak masih menjadi aktivis mahasiswa di era rezim orde 1998 itu.

Kegiatan yang diakhiri dengan deklarasi pemilu damai tersebut, selain dihadiri Anggota Bawaslu Sulteng, Ketua dan seluruh jajaran Pimpinan Bawaslu Kabupaten Bangkep juga ikut hadir.

Selain itu, hadir pula Ketua KPU Bangkep, Ketua MUI Kabupaten Bangkep, Perwakilan KAHMI Bangkep, Ansor Bangkep, KNPI Bangkep, Kawal Bangkep, Pimpinan Redaksi Bangkeppos, serta sejumlah ormas lainnya. (ir)

error: Content is protected !!