Open Tournamen Sepakbola Kades Cup 1 Pelteng Dijadikan Ajang Kepentingan Politik Caleg
Hajatan ivent turnamen olahraga yang dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Bangkep Ihsan Basir dan Sekda Bangkep Rusli Moidady itu, berjalan dengan baik.
Hanya saja, prosesi kegiatan itu disinyalir sarat dengan nuansa politis. Pasalnya, pada pembukaan acara kemarin, Pj. Bupati terkesan dijebak oleh salah seorang caleg Provinsi Sulteng saat peresmian lapangan Montolutusan Desa Patukuki.
Pada kegiatan itu pula, mantan Bupati Bangkep H. Irianto Malingong, justru diberi ruang oleh panitia dalam menyampaikan sambutan pada momentum peresmian lapangan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua 1 Koni Kabupaten Bangkep, Jufrie Hermawan, angkat bicara. Dia memprotes keras terkait hajatan ivent olahraga itu yang dijadikan panggung kepentingan politik dan dimanfaatkan sebagai ajang pencitraan oleh salah seorang calon legislatif DPRD Provinsi Sulteng.
“Saya sangat memprotes keras, karena momen itu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Jadi kami beranggapan undangan untuk KONI Bangkep hanya untuk menyaksikan kentalnya nuansa politik dan pelecehan terhadap induk organisasi olahraga yakni, KONI Bangkep,” tegasnya.
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bangkep ini menilai, peresmian lapangan olahraga kemarin sarat dengan nilai-nilai politis. Padahal, pembangunan lapangan tersebut bersumber langsung dari APBD Bangkep era Bupati Irianto Malinggong. Nilainya pun, mencapai miliaran rupiah.
“Sudah sekitar 17 tahun selesai menjabat sebagai Bupati Bangkep, kenapa baru sekarang dilakukan penyerahan hibahnya. Ini kan, jadi lucu. Apalagi, penyerahannya juga disetting di situasi tahapan pemilu yang kini sedang berjalan,” terang Jufrie.
Sementara, Ketua Panitia Turnamen Sepakbola Kades Cup 1 Peling Tengah (Pelteng), Zulkifli K. Malila, dikonfirmasi, mengaku tidak mengetahui secara persis susunan acara dimaksud.
“Saya memang dapat undangan sebagai Ketua Panitia. Tapi, saya tidak sempat hadir. Karena saya ada kegiatan keluarga di luar daerah,” kata dia.
Dimintai tanggapan soal peresmian penyerahan hibah lapangan sepakbola tersebut, Zulkifli enggan berkomentar.
“Kalau itu saya tidak tau pak. Karena sekali lagi, saya tidak hadir di tempat kegiatan,” tutupnya.
Jufri kembali menegaskan, jika mau berpolitik silakan. Asalkan, berpolitik yang santun dan beretika. Tidak kemudian memanfaatkan momentum olahraga sebagai panggung pencitraan salah satu kandidat.
“Sudah jelas. Kegiatan kemarin itu sangat sarat dengan nuansa politik.
Agak menggelitik memang. Karena dari susunan acara kegiatan saja, itu tanpa memberi ruang sedikitpun kepada KONI Bangkep sebagai Induk dari semua Cabor-cabor, termasuk PSSI,” ujarnya.
Olehnya itu, Jufrie meminta kepada Askab Banggai Kepulauan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan turnamen tersebut. Dan juga kepada Pemda Bangkep, agar menginvestigasi agenda siluman yang digelar kemarin, tanpa konfirmasi lewat ketua panitia.
“Selain itu, saya juga meminta kepada pihak aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki proyek pembangunan stadion olahraga yang sempat mangkrak sejak bertahun-tahun,” tandasnya. (tim)