Puskesmas Salakan Butuh Anggaran Pengadaan Obat dan Fasilitas Pendukung
Kepala Puskesmas Salakan, kecamatan Tinangkung, Ratno Salim Amd.,Kep.,SKM., mengatakan, penerapan kedua sistim tersebut belum bisa menjamin seluruhnya pelayanan jasa kesehatan, jika sarana dan fasilitas kesehatan pendukung lainnya belum memadai.
“Apalagi, dengan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas kursi tunggu pasien di hampir semua puskesmas di Bangkep masih sangat diperlukan,” ujar Nano-sapaan akrabnya, kepada Bangkeppos Selasa (31/10/2023).
Nano menyebutkan, dalam sehari, pasien yang datang berobat di Puskesmas Salakan berkisar antara 50-60 orang. Sehingga dengan jumlah itu, ketersediaan pasokan obat belum bisa menjangkau pelayanan kesehatan masyarakat.
“Jadi kalau bisa anggaran pengadaan obat harus ditambah. Karena masih sangat kurang sekali,” tuturnya.
Olehnya itu, lanjut Nano, pasca BLUD diterapkan disemua faskes di Bangkep, kualitas layanan kesehatan semakin membaik dibanding sebelumnya.
“Sebab dengan BLUD, fleksibilitas pengelolaan anggaran lebih cepat dalam merespon kebutuhan pasien. Termasuk, soal pemenuhan dan ketersediaan pembayaran jasa pelayanan dokter spesialis dan nakes,” terangnya.
Tak hanya itu, Nano juga mengatakan, Puskesmas Salakan saat ini tengah mengupayakan akreditasi.
Dengan akreditasi tersebut, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan mutu fasilitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh melalui proses penilaian akreditasi oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi.
“Status akreditasi juga menjawab pemenuhan persyaratan kerja sama dengan BPJS Kesehatan sehingga perlu mendapat perhatian khusus,” tandasnya. (ir)