Di Tolo, Sisa Dana BLT Direncanakan Untuk Bangun Balai Rakyat
BANGKEP POS, SALAKAN- Pemerintah desa Tolo, kecamatan Bulagi, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) bersama sejumlah masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), menggelar rapat bersama, membahas persoalan data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), Rabu (13/5/2020) siang tadi.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekdes Tolo itu, melahirkan sejumlah keputusan yang dinilai meresahkan para warga masyarakat lainnya, penerima BLT DD di desa setempat.
“Sebab data penerima BLT yang dikafer pemerintah desa adalah ipar dan keluarga dekatnya pak Kades. Termasuk, orang-orangnya yang pernah memilih dia (Kades,red) waktu Pilkades tiga tahun lalu,”ungkap Mardiana, yang juga ikut hadir pada pertemuan tersebut.
Dari hasil rapat tadi, Sekdes menyampaikan sisa Dana BLT DD rencananya akan digunakan untuk pembangunan Balai Rakyat dan persiapan penanggulangan Covid-19.
Menurut Mardiana, polemik data penerima BLT itu muncul, ketika pemdes setempat mengubah data penerima BLT yang telah disepakati sebelumnya dalam hasil musyawarah desa. Perubahan sebagian nama tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial.
“Ada 25 KK dari 54 KK sudah dikeluarkan dari data penerima BLT. Nah, 25 KK itu yang dimasukkan ke data penerima BST,”ungkapnya. Padahal pada Minggu sebelumnya, lanjut Mardiana, data KK tersebut telah disepakati oleh Pemdes dan Lembaga BPD. Bahwa semua masyarakat Desa Tolo yang bukan penerima PKH dan Rastra akan dimasukkan ke penerima BLT DD.
“Dan itu juga sudah diketahui oleh seluruh masyarakat di desa Tolo,” tukasnya. (ir)