Kades Tolo Hadiri Panggilan Penyidik Polres Bangkep
Ia datang bersama dengan salah satu korban, RS. Sementara, korban satunya RK, masih berhalangan. Sehingga belum sempat memenuhi panggilan penyidik.
Keluarga Korban, Mardiana Sollitan, menjelaskan, korban RS dihadapan penyidik mengakui perbuatan amoral yang dilakukan oleh terduga pelaku terhadap dirinya.
“Dan itu anak yang nama Rena so mengaku dihadapan pak Kanit, yang mana perbuatannya pak kades itu benar. Dan si korban RS sempat ceritakan kronologis kejadiannya sama pak Kanit,”ungkap Diana, kepada Bangkeppos.com.
Diana membenarkan, jika dirinya sempat bersitegang di ruangan penyidik dengan anak menantunya kepala desa.
“Tadi saya di ruangan dengan korban, anak mantunya kades sempat komplain. So hampir mengamuk, tapi anggota langsung marah,”katanya.
Usai dimintai keterangan bersama korban di Polres Bangkep, Diana bersama korban RS langsung pulang, menuju ke desa Tolo, mengendarai sepeda motor.
Namun dipertengahan jalan, kata Diana, ia sempat mendengar ancaman akan dihadang di tengah jalan oleh orang-orang terdekatnya Kades.
“Dorang katanya mo ba bahadang kitorang dua ini di tengah jalan. Jadi. minta tolong pak supaya petugas Polsek Bulagi segera dihubungi sekaranng,”pintanya.
Awalnya, setelah pulang dari Polres, Diana memang berencana belum langsung balik ke kampung tempat tinggalnya di desa Tolo.
Selain karena kondisi malam hari, perjalanan menuju ke kampungnya pun cukup lumayan jauh.
“Cuma karena kebetulan si korban yang satunya RK, belum sempat datang tadi siang di Polres. Makanya, surat panggilan yang kedua dari Polres ini harus sampai ke tangan RK malam ini,”tuturnya.
Terpisah, Kades Tolo ST, saat dihubungi wartawan di nomor telepon selulernya (0823-9358-XXX) untuk dikonfirmasi, tidak merespon.
Pesan singkat SMS berupa pertanyaan konfirmasi yang dikirim wartawan juga tidak dibalas, hingga berita ini ditayangkan. (ir)