Statemen Salim J. Tanasa Dinilai Jadi Buah Simalakama
Terlepas soal tudingan Salim Tanasa yang menjadi trending topik di media pekan ini benar atau tidak, namun yang pasti, Salim J. Tanasa dimata para wakil rakyat Bangkep dinilai sebagai pendorong dari munculnya peta konflik baru dalam sistim berdaerah.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bangkep Moh. Risal Arwie S.PdI, menegaskan, Salim J. Tanasa seharusnya menyadari eksistensinya yang tidak lepas dari peran-peran DPRD.
“Karena dia (Salim Tanasa, red) lahir dari Kantor DPRD Bangkep. Dengan harapan kelahirannya bisa normal, seperti bayi-bayi sehat dan tidak prematur,”ujar Risal, saat konferensi pers, didampingi Rusdin Sinaling dan Ketua Komisi 1 Irwanto T. Bua SH, Rabu (6/10/2021) sore, di kantor DPRD Bangkep.
Risal menyatakan, persoalan antara Rusdin Sinaling dengan Salim Tanasa itu adalah urusan mereka berdua. Tetapi Risal mengaku geram, lantaran Salim J. Tanasa menyebut lembaga atau pimpinan DPRD.
“Maka ketika bicara DPRD, sifatnya itu kolektif-kolegial. Jadi siapapun itu kami pasti akan hadapi,”tegas politikus Partai Golkar Kabupaten Bangkep ini.
Menurut Risal, pernyataan Salim J. Tanasa di media massa elektronik kemarin, sesungguhnya tidak menggambarkan dirinya sebagai seorang petinggi daerah. Terutama dalam konteks menerjemahkan substansi membangun daerah.
Bahkan, dimata sebagian kalangan anggota DPRD Bangkep pun, Salim J. Tanasa dianggap sama sekali tidak punya power menjalin komunikasi politik yang baik antar lembaga pemerintahan di daerah.
“Kita ingin substansinya persoalan ini ialah soal pembangunan daerah,”terangnya.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bangkep itu juga mengingatkan, Salim J. Tanasa jangan sampai seperti menepuk air didulang, terpercik muka sendiri.
“Jadi terkait apa yang dikatakan oleh Salim Tanasa, itu bukan solusi terbaik dalam membantu percepatan pencapaian visi-misi bupati dan wakil bupati bangkep. Tetapi, pernyataannya itu justru mengundang polemik dan menjadi buah simalakama,” tandasnya.
RISAL ARWIE BUKA PERJALANAN TABIR WAKIL BUPATI SALIM J. TANASA
Setelah sosok Wakil Bupati Bangkep dan Ketua DPRD Bangkep viral dan menjadi trending topik di media massa dan media sosial, lantaran tudingan soal proyek pembangunan Gudang Cadangan Pangan (GCP) di desa-desa. Kali ini, giliran Risal Arwie yamg membuka perjalanan tabir Salim J. Tanasa pasca dilantik sebagai Wakil Bupati Bangkep periode sisa masa jabatan 2017-2022.
Dihadapan sejumlah wartawan, Risal Arwie mengungkap tiga fakta tentang tabir perjalanan Salim J. Tanasa selama menjabat sebagai Wakil Bupati Bangkep.
Pertama: pelantikan Salim J. Tanasa oleh Gubernur Sulteng di Palu saat itu, bertepatan dengan situasi penanganan pandemi Covid-19. Seharusnya itu perlu dipikirkan.
“Karena pembiayaan puluhan kendaraan mobil dinas yang diberangkatkan ke Palu, diklaim melalui Dana APBD Bangkep,”bebernya, tanpa menyebutkan jumlah dana APBD yang dialokasikan pada kegiatan pelantikan itu.
Tabir yang kedua: DPRD Bangkep pernah diperintah Gubernur untuk membatalkan paripurna terkait pemenangan Salim J. Tanasa sebagai Calon Wakil Bupati Bangkep.
Karena itu, Risal menyarankan, agar penyelenggaraan pemerintahan daerah ini harus berbasis silaturahmi.
“Salim Tanasa seharusnya bisa menjalin hubungan baik dengan DPRD. Karena DPRD yang melakukan seleksi wakil bupati,”ujarnya.
Lalu, tabir berikutnya, sambung Risal, kendaraan dinas bernomor polisi DN 2 yang sering dipakai Salim J. Tanasa terdeteksi mondar-mandir dalam urusan pengecekan proyek di lapangan. (ir)