Dukungan IBN Ditolak, Mayoritas Masyarakat Inginkan RM jadi Pj Bupati Bangkep
Mayoritas masyarakat bangkep justru menginginkan Sekertaris Daerah Bangkep Rusli Moidady (RM) yang notabenenya sebagai putera daerah dilantik sebagai Pj Bupati Bangkep.
Pasalnya, apa yang disampaikan oleh sekelompok orang dalam tayangan video itu, dinilai cukup tendensius. Apalagi, dengan mengatasnamakan masyarakat Bangkep, dan bahkan menjual nama organisasi Forum Kepala Desa (Forkades) Bangkep, demi memuluskan hasrat dan kepentingan kelompok tertentu.
Ketua DPD Partai Hanura Kabupaten Bangkep Jufri Hermawan, menegaskan, apa yang disampaikan dalam tayangan video itu, tidak lain hanyalah sebuah bentuk kebohongan dari secuil orang yang mengatasnamakan rakyat bangkep.
“Sebab pernyataan itu hanyalah datang dari secuil manusia yang tega mengatasnamakan masyarakat bangkep, demi kehausan hasrat dan birahi politik kelompok kecil mereka,” tegas Jufri, Senin (23/5/2022) malam, saat dihubungi Bangkeppos.
Apa yang diucapkan oleh sekelompok orang tersebut, lanjut Jufri, sesungghnya telah mencederai nilai dan adat masyarakat bangkep. Karena itu, Jufri mengingatkan agar negeri Tano Peling ini tidak boleh dijual hanya demi memuluskan kepentingan kelompok tertentu.
“Ingat, negeri ini bertuan. Kami kecewa dengan apa yang kalian sampaikan dalam vidio itu. Karena telah melukai nilai dan adat masyarakat bangkep. Dan kami akan lawan kalian,” tantangnya, serta disupport oleh puluhan orang netizen.
Jufri meminta sekelompok orang yang mengeluarkan dukungan pernyataan lewat video tersebut agar bisa berkaca. Sebab, kata dia, masyarakat Bangkep membutuhkan anak negerinya sendiri, yang lahir dan berkarya dengan hati nuraninya di Tano Peling ini.
“Dan Bapak Rusli Moidady adalah anak asli negeri Tano Peling, yang lahir dan terbukti dedikasinya untuk Bangkep,” bebernya.
Dari kacamata politik, Jufri juga menyadari siapa tokoh dan dalang utama dibalik viralnya video tersebut. Dia pun, malah menyindir tokoh utama yang memainkan peran itu dibalik layar.
“Mana tokoh-tokohnya, cuman kios saja ini,” sindirnya.
Terlepas dari soal itu, Jufri juga menekankan, bahwa secara kultur, Fahmi Hambali yang juga politikus Partai NasDem Bangkep, tidak bisa membuat narasi demikian dengan mengatasnamakan rakyat Bangkep. Sebab dia bukan putera asli daerah.
“Narasinya adalah narasi konfrontasi. Jadi dia harus bisa bertanggungjawab dengan narasinya itu,” ingatnya.
Belum lagi, pernyataan Fahmi yang menggiring nama cabang olahraga tinju ke ranah politik.
“Jadi, saya meminta Fahmi Hambali dicoret dan dievaluasi kembali dalam kepengurusan Persatuan Tinju Indonesia (Pertina),” tandasnya.
Sementara, seorang Kepala Desa di Bangkep, Arwan Abd Wahid, mempertanyakan tokoh masyarakat yang disebut oleh Ketua Forum Kepala Desa se-Bangkep Jefri Matabal, di dalam tayangan video tersebut.
“Tokoh masyarakat mana yang meminta?,” tanyanya tegas, diakun media sosial faceboknya.
Arwan juga mengaku tidak pernah ada deklarasi untuk meminta kepada Gubernur Sulteng mengangkat orang lain menjadi Pj Bupati Bangkep. Kecuali, harapan dan doa rakyat Bangkep untuk Bapak Rusli Moidady diangkat sebagai Pj Bupati Banggai Kepulauan.
“Jadi, jika ada pernyataan yang mengatasnamakan tokoh masyarakat bangkep untuk mendukung Pj selain putera daerah, maka itu adalah sebuah pembohongan publik dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Karena itu, menurut Arwan, sekelompok orang tersebut hanyalah dimanfaatkan untuk memberi dukungan karena kepentingan.
“Saya sebagai kepala desa tidak suka kalau nama Forum Kepala Desa di bawa-bawa, apalagi saya tidak pernah dikonfirmasi tentang itu. Jadi pernyataan itu hanya sepihak,” tutupnya.
Sikap dan pernyataan Jefri Matabal, yang juga sebagai Kepala Desa Bolubung, Kecamatan Bulagi Utara itu, dinilai Arwan hanyalah sepihak. Karena terkesan menggiring organisasi ke ranah politik, tanpa mengonfirmasikan keinginan subjektivitasnya itu terlebih dahulu ke sejumlah kepala desa lainnya di Bangkep. (ir)