13 September 2023

Penginputan Sistim Tahapan Pemilu 2024 masih Terkendala Akses Jaringan Internet

0

Anggota Komisioner KPU Provinsi Sulteng, Syamsul Y. Gafur, (kedua dari kiri) bersama ketua dan anggota kominioner KPU Bangkep, Ketua Bawaslu dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Banggai kepulauan, saat memaparkan materi sosialisasi PKPU Nomor 6 Tahun 2023. (Foto: Irfan Majirung/Bangkeppos)
Bangkeppos. com, SALAKAN- Keterbatasan akses layanan infrastruktur jaringan internet di sejumlah wilayah di Bangkep, nampaknya sangat mempengaruhi sistim penginputan tahapan pemilu 2024 yang sedang berjalan saat ini.

Karena itu, Pemda Bangkep melalui Dinas Kominfo diminta ikut memikirkan solusi permasalahan tersebut. Sehingga proses penyelengaraan sistim demokrasi di daerah ini bisa berjalan baik, aman, dan tanpa kendala.

Anggota Komisioner KPU Provinsi Sulteng, Syamsul Y. Gafur, menilai, kendala jaringan internet hampir terjadi di berbagai daerah kabupaten lain di Sulteng.
“Tak hanya di Bangkep, bahkan di sejumlah daerah lainnya juga sama. Nah ini yang masih sedang kita koordinasikan. Karena proses penginputan tahapan pemilu itu, sekali lagi sangat bergantung pada layanan jaringan internet,” kata dia, saat diwawancarai wartawan Bangkeppos, Selasa (7/3/2023) malam, usai sosialisasi di salah satu Warkop kota Salakan.

Sebagai pihak penyelenggara pemilu, KPU tentu akan melibatkan masyarakat selaku pemilih dalam mengakses kepentingan mereka terhadap penyelenggaraan tahapan pemilu ke depan.
“Sehingga itu dibutuhkan ketersediaan jaringan internet yang memadai,” ungkapnya.

Termasuk dalam hal pemungutan suara, KPU kata dia, nantinya akan menggunakan sistim informasi rekapitulasi suara (SIREKAP). SIREKAP ini merupakan sistim aplikasi online yang terhubung langsung dengan akses layanan jaringan internet.
“Karena mekanisme dan cara kerjanya itu, mulai dari setiap TPS hingga dusun semua bergantung pada akses internet. Nah, bagaimana kalau misalnya jaringan internet tidak tersedia, maka itu pasti akan menghambat penyampaian informasi,” ujarnya.

Syamsul tak memungkiri, bahwa proses pelaksanaan tahapan sistim penginputan saat ini sudah mulai terganggu. Seperti misalnya, aploud data lembar dukungan calon maupun data lembar pendukung lainnya, kadangkala masih terhambat.
“Akhirnya efektivitas waktu teman-teman penyelenggara tersita karena sudah melewati batas waktu kerja. Karena mereka harus menunggu larut malam baru jaringan bisa stabil,” tuturnya.

Dengan kondisi layanan jaringan internet yang kurang bagus, apakah tidak akan merugikan bagi para peserta pemilu nantinya?

Syamsul mengatakan, akan mengupayakan agar tidak ada peserta pemilu yang dirugikan, hanya karena disebabkan akses jaringan internet yang tidak memadai.
“Yang jelas, kita pasti akan ada opsi untuk menghindari terjadinya korban akibat kendala jaringan internet, baik itu terhadap peserta pemilu maupun partai politik,” tandasnya. (ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!