Dua Tahun Merger Pelindo

0

Peran Penting Pelabuhan bagi Pertumbuhan Industri dan Ekonomi

Oleh : Wirfan Majirung, Wartawan Media Lokal Online Bangkeppos.

Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Kapal Fery, di Desa Saiyong, kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah. (Foto: Wirfan Majirung/Bangkeppos)

1 OKTOBER 2021 silam, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) resmi dimerger
dengan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Layanan Jasa Pelabuhan.
Artinya, Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV resmi melebur menjadi satu.

Peleburan (merger) itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan pengelolaan pelabuhan di Indonesia. Sehingga bisa meningkatkan daya saing logistik di Indonesia.

Khusus di kota Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), penggabungan itu seolah jawaban harapan akan peningkatan layanan kepelabuhan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini.

Terbukti, dari segi operasional, terjadi peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat di pelabuhan kapal Fery antar Luwuk-Salakan yang ada di Desa Saiyong, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Bangkep.

Hasilnya, pascamerger, selama dua tahun terakhir ini ada peningkatan kinerja dan produktivitas di pelabuhan itu.

Peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.

Sejumlah mobil truk pengangkut barang terlihat sedang antri turun dari atas kapal Fery menuju Dermaga tempat kapal Fery sedang bersandar. (ist)

Artinya, jumlah waktu sandar kapal di pelabuhan berkurang, dari yang sebelumnya empat hari menjadi satu hari. Sehingga aktivitas bongkar muat di pelabuhan kota Salakan semakin cepat dan efisien.

Mungkin, bagi Pelindo sendiri misalnya, bisa jadi ada peningkatan efisiensi biaya operasional, potensi penambahan trafik, peningkatan kompetensi dan knowledge.

Tetapi, bagi pelanggan, dengan adanya pengurangan port stay dan cargo stay misalnya, dapat membantu pada penghematan biaya sewa dan operasional kapal bagi perusahaan shipping line, yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi terhadap penurunan biaya logistik dan mendukung konektivitas maritim.

Merger ini adalah bagian dari transformasi yang tengah banyak mendatangkan benefit untuk berbagai pihak, terutama di wilayah kabupaten Banggai Kepulauan.

Bahkan, manfaatnya pun, justru sangat terasa sekali bagi peningkatan dan perputaran perekonomian masyarakat di daerah itu.

Kapal penumpang penyeberangan dari Kota Luwuk-Salakan tiba dan sandar di Pelabuhan Rakyat Salakan. (Foto: Wirfan Majirung/Bangkeppos)

Transformasi Pelindo pascamerger memberikan angin segar bagi pelaku usaha, khususnya layanan jasa pelabuhan karena layanan bongkar muat makin cepat, efisien dan produktif.

Sejatinya, Pelindo tidak hanya terfokus pada pengoperasian pelabuhan, melainkan mengambil peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri. Salah satunya, melalui integrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri. Sehingga itu bisa menciptakan biaya logistik yang lebih efisien. 

Pelindo hadir menjadi pengelola dan pengembang kegiatan logistik, tidak hanya sekadar pelabuhan. Tetapi juga berbagai usaha yang terkait dengan logistik sebagai energi perdagangan Indonesia.

Integrasi yang dilakukan oleh Pelindo dalam dua tahun terakhir ini, sesungguhnya tidak hanya akan memberikan manfaat kepada negara. Namun juga masyarakat melalui peningkatan ekonomi dan layanan jasa kepelabuhanan.

Merger Pelindo, sekali lagi, dinilai menjadi langkah yang paling tepat dan relevan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.

Merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Dampaknya, kontribusi terhadap negara melalui dividen, PNBP, konsesi, dan pajak penghasilan, juga meningkat signifikan.

Penggabungan Pelindo bisa mengontrol seluruh pengelolaan sumber daya perusahaan secara lebih efisien, serta memberikan kontribusi pendapatan bagi negara yang maksimal.

Sebab dengan pengelolaan yang terpusat, Pelindo bisa dibilang punya banyak kendali strategis yang lebih baik. Sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi, dari yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.

Penggabungan ini juga menyatukan sumber daya keuangan, peningkatan leverage dan memperkuat permodalan perusahaan.

Dan semoga di tahun 2024 mendatang, Pelindo makin lebih fokus lagi melanjutkan transformasi pelabuhan melalui kegiatan standarisasi dan sistemisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Dan yang lebih penting lagi dari kesemua itu adalah, Pelindo diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap di seluruh pelabuhan di Indonesia, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional kita. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights