Akibat Miras, 3 Pemuda dan 5 Warga Desa Kampung Baru Diundang Polsek Tinangkung
Mereka adalah ST, (15), AM, (16) dan ID, (15). Ketiganya dipanggil menghadap ke Polsek, lantaran membuang umbul-umbul dan bendara merah putih di jalan akibat mabuk usai meneguk cap tikus.
Selain itu, Polsek setempat juga mengundang lima orang warga desa setempat, diantaranya ; NL, (74), HS, (53), WN, (27), IW, (35) dan AR, (32), yang diduga sebagai penjual cap tikus, sambil diminta membawa sejumlah barang bukti cap tikus yang disimpan dalam bekas aqua botol dan jerigen ukuran 5 liter.
Kapolsek Tinangkung IPDA Andi Harman Syah, SH, menyatakan, pemanggilan ini dilakukan untuk menindaklanjuti kejadian pembuangan umbul-umbul dan bendera merah putih, sebagai upaya pembinaan terhadap pelaku dan penjual cap tikus.
“Mediasi ini diharapkan agar bisa memunculkan perubahan dan kesadaran terhadap diri pelaku untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya,”imbuhnya.
Kapolsek menuturkan, aksi pembuangan umbul-umbul dan bendera merah putih yang dilakukan oleh tiga orang pemuda di desa tersebut dalam keadaan mabuk, akibat cap tikus.
“Jadi setelah kami undang, akhirnya mereka langsung memberitahu tempat membeli cap tikus,”ujarnya.
Saat memberikan pengarahan dan pembinaan, Kapolsek juga mengingatkan bahwa awal mula penyebab rusaknya segala sendi-sendi kehidupan manusia adalah minuman keras. Sebab dengan mengkonsumsi miras, lanjut dia, otak dan urat saraf manusia menjadi tidak waras (abnormal).
“Dari situlah, awal mula penyebab terjadinya perbuatan pidana. Dan di Bangkep ini, miras seolah sudah membudaya. Bahkan, setiap ada pesta ricuh, penyebabnya tidak lain pasti miras. Maka sampai kapan itu kita bisa merubahnya, jika itu terus yang dilakukan,”tekannya.
Kapolsek juga meminta para pelaku penjual cap tikus, merubah mindset berfikir terhadap dampak usaha yang dijalankan mereka selama ini. Tak hanya sampai disitu, Kapolsek juga menawarkan sejumlah solusi kebaikan, dengan harapan untuk tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut.
“Saya tidak ingin keluarga, orang tua saya, abang saya yang ada semua di ruangan ini terjerumus pada perbuatan yang tidak baik. Ini sebagai bukti tanda sayang saya sama kalian semua,”tutup pria asli kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu. (ir)