14 September 2023

Ajaib, Jatah BLT DD Milik Arsad Diduga Ditilep Kades Tonuson

0

Foto: Daftar penerima BLT DD di desa Tonuson, Kecamatan Totikum Selatan, Bangkep.(ist
Bangkeppos.com, SALAKAN- Ada-ada saja, perilaku Kepala Desa Tonuson, Kecamatan Totikum Selatan, Jasdin, dalam memperlakukan warganya sendiri saat pembagian bantuan di desa setempat.

Tengok saja!. Bukannya ia membantu meringankan beban hidup masyarakatnya di tengah wabah pandemi Covid-19 ini, tapi Jasdin malah nekad menilep jatah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) milik Arsad, warga desa setempat dengan nilai sebesar Rp1.800 juta.

Foto :Kades Tonuson,Jasdin.
Kepada Bangkeppos, Jasdin juga tak menyangkal jika uang yang bukan haknya itu dipakainya untuk kebutuhan pribadinya, termasuk membiayai BBM kendaraan pribadinya.
“Iya, dipakai untuk minyak mobil,”kata dia, saat ditemui Rabu (30/9/2020) kemarin.

Penggunaan dana tersebut juga turut dibenarkan oleh Bendahara Desa Tonuson, Sutriany. Menurut Sutriany, Jasdin pernah meminta uang sejumlah Rp1,2 juta di kantor desa. Uang itu, kata Sutriany, merupakan jatah uang Arsad sebagai warga penerima bantuan di desa setempat.
“Dan pada saat itu terjadi di kantor desa, dan sisanya yang sekitar Rp600 ribu lebih itu diminta lagi pada saat penyaluran tahap ketiga,”tutur Sutriany.

Awalnya, Arsad memang tercatat sebagai penerima BLT DD di desanya. Hanya Arsad dan isterinya Ramida tak berada di kampung karena bekerja di perkebunan kelapa sawit di Toili, Kabupaten Banggai.

Namun pada saat penyaluran dana tersebut, Arsad bersama isterinya ditelepon dan diberitahukan oleh iparnya, Ratmin di kampung. Bahwa namanya masuk di daftar penerima BLT DD di desa Tonuson.

Ratmin juga sudah menanyakan di desa; apakah penerimaan dana itu bisa diwakilkan atau tidak. Namun, kata Ratmin, kades menjawab tidak bisa, sebab harus yang bersangkutan langsung yang mengambilnya.

Lantaran, ketatnya pengawasan perjalanan setiap orang mau keluar-masuk antar derah akibat Covid-19 saat itu, akhirnya Arsad dan isterinya Ramida memutuskan untuk tidak pulang ke kampungnya di Tonuson.

Satu minggu pasca penerimaan BLT DD tahap ketiga, Arsad bersama sang isterinya yang sedang hamil tua itu, pulang ke Tonuson. Kendati Arsad meminjam uang ratusan ribu ditempat kerjanya dengan tujuan agar ia bisa pulang ke Tonuson untuk bisa mengambil haknya tersebut.

Begitu tiba di Tonuson, harapannya pupus. Arsad dikibuli dengan jawaban konyol dan tak masuk akal dari sang Kades. Bahwa haknya tersebut sudah dikembalikan ke rekening desa. Padahal, dana itu memang dipakainya untuk pembelian BBM kendaraan pribadinya sesuai pernyatannya kepada Bangkeppos.

Dari situ, Arsad bersama sang isterinya terpaksa gigit jari. Dan mereka berdua pun akhirnya kembali ke tempat kerjanya di Toili, meninggalkan sejumlah utang yang dipinjam sebagai ongkos perjalanan.

Dari kronologis itu, Penegak hukum diminta segera memanggil Kades Tonuson. Menginvestigasi dan memeriksa langsung penggunaan keuangan Dana Desa, disamping masalah penggunaan BLT DD di desa tersebut. (and)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!