Diduga Kena Hipnotis, Pulsa Rp500 Ribu Melayang, Korbannya Anak Gadis Desa Kalumbatan
Bangkeppos.com, SALAKAN- Ini menjadi peringatan bagi kita semua. Salah seorang anak gadis asal desa Kalumbatan, Kecamatan Totikum Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Mawar, menjadi korban penipuan oleh orang tak dikenal (OTK), Sabtu (8/1/2022) di desa Kalumbatan.
Anak gadis yang belakangan diketahui putri dari Bapak Yusri, warga desa setempat itu, menjadi sasaran penipuan. Ia diduga kena hipnotis oleh pelaku lewat telepon seluler (handphone),
Warga desa setempat, Randi, menceritakan kronologisnya, korban awalnya mengaku ditelepon pelaku.
Setelah berbincang lama di HP dengan pelaku, korban tiba-tiba saja terlihat berubah pikiran, dan seolah kehilangan akal sehat.
Dari situ, kata Randi, korban pun tanpa basa-basi langsung menuruti keinginan pelaku. Pelaku minta dikirimkan pulsa Rp500 ribu ke nomor handphone-nya (082199651572).
“Permintaan pulsa pertama berjumlah Rp100 ribu. Lalu, yang berikutnya lagi sebesar Rp400 ribu,” kata Randi.
Korban, awalnya datang ke rumahnya Randi meminta diisikan pulsa senilai Rp200 ribu. Tapi, nominal permintaan korban tak dipenuhi Randi. Lantaran bertepatan saldo pulsanya saat itu, sudah tidak mencukupi lagi.
“Jadi saya hanya isikan Rp100 ribu,” ucap Randi.
Setelah diisikan pulsa Rp100 ribu, korban kemudian pamit, dan memberitahu ke Randi akan membayarnya nanti.
“Saya dari kamar sudah mulai curiga disaat saya keluar. Karena melihat raut wajah anak itu (korban,red) memang sudah tidak seperti biasanya, sambil dia menelpon jauh-jauh, seperti tidak mau didengar oleh orang lain,” ujar Randi.
Merasa curiga dengan gelagat aneh yang muncul pada ekspresi wajah korban, Randi pun bicara ke isterinya.
“Saya sempat bicara ke maitua begini: mama Airin, itu anak sepertinya dihipnotis,” katanya.
Feeling Randi ternyata tak meleset. Sebab selang beberapa saat kemudian, Randi meminta isterinya mengecek kembali keberadaan korban.
“Ternyata sudah ditahan di rumahnya kak Riwan (penjual pulsa di Kalumbatan, red). Karena sudah mengisi lagi pulsa Rp400 ribu di nomor yang berbeda-beda,” kata Randi.
Mendengar hal itu, Randi menginterogasi korban. Dan korban sendiri akhirnya mau bercerita. Meskipun awalnya tak mau untuk berterus terang, dan menceritakan kejadian sebenarnya yang menimpa dirinya.
“Cuma keterangannya waktu saya tanya baik-baik, katanya bahwa ada orang yang mengaku dari banggai atas nama IKIN,” terang Randi.
Khawatir jangan sampai korban dipukuli orang tuanya. Randi kemudian berinisiatif.
Dia memberitahu orang tua korban, dan membawa bersama korban ke rumah kepala desa Kalumbatan, untuk dicarikan jalan keluarnya.
“Untuk mencegah hal itu, saya inisiatif, minta dibawa ke rumah kepala desa untuk dimediasi dengan orang tuanya. Dan alhamdulilah, terselesaikan juga dengan baik secara kekeluargaan,” tutupnya. (tim)