2021, Angka Kemiskinan di Bangkep Capai 14,4 Persen
Sementara, Pertumbuhan Ekonomi Masuk Urutan Kelima se-Sulteng
Bangkeppos. com, SALAKAN- Bupati Banggai Kepulauan, H. Rais D. Adam, menyebutkan, bahwa angka kemiskinan di kabupaten Banggai Kepulauan pada 2021 masih mencapai 14,4 persen.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati dalam sidang paripurna penyampaian LKPJ Bupati 2021 dan Penetapan Lima Ranperda Bangkep 2022, pada Kamis (7/4/2022) kemarin, di gedung DPRD setempat.
Bupati mengatakan, untuk menekan capaian angka kemiskinan tersebut, pemerintah daerah Bangkep hingga kini tengah melakukan berbagai upaya dan pendekatan.
“Diantaranya, mengupdate data penduduk miskin, integrasi penyaluran data bantuan sosial, merelokasi anggaran penanganan Covid-19 untuk pemulihan ekonomi masyarakat,” paparnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan pihaknya adalah dengan memberikan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan.
“Termasuk, dengan memberikan bantuan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu,” ujar Bupati.
Sementara itu, di sisi lain, laju pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten banggai kepulauan dalam kurun waktu 2016-2021 mengalami fluktuasi. Hal ini mengacu pada data Badan Pusat Statistik.
“Bahkan, hal yang sama juga dialami oleh sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah,” terang Bupati.
Lanjut Bupati, untuk laju pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada 2020 menurut lapangan usaha di kabupaten Banggai kepulauan 2021 yakni, sebesar 2,98 persen atau menurun, jika dibandingkan pada 2020 dengan capaian 4,02 persen.
Penurunan signifikan laju pertumbuhan ekonomi di daerah kabupaten Bangkep pada 2021, itu diakibatkan adanya pandemi Covid-19 yang berdampak hampir di seluruh sektor.
“Meskipun begitu, kabupaten Banggai Kepulauan masih berada di urutan kelima dari seluruh kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Tengah,” ujar Bupati.
Secara umum, Bupati merinci, dari 17 sektor PDRB, peranan jasa keuangan dan asuransi, justru mengalami pertumbuhan tertinggi.
“Dengan laju pertumbuhan berturut-turut selama tahun 2016 hingga 2021 yakni, sebesar 19,17 persen, 11,48 persen, 7,92 persen, 5,31 persen, dan 13,45 persen,” sebutnya.
Sedangkan, untuk sektor trasportasi dan pergudangan, diakui Bupati, masih mengalami penurunan, dengan laju pertumbuhan berturut-turut yakni, sebesar 7,33 persen, 5,87 persen; 2,65 persen; 4,67 persen dan 25,75 persen selama tahun 2016-2021. (ir)